Hampir semua teknologi Premix Burner yang beredar di pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri, pengaturan campurannya hanya pada dua titik, yaitu pada titik daya minimum dan titik daya maksimum. Akibatnya, saat menggunakan daya di tengah (30%-70%) rasio udara dan gas (AFR: Air Fuel Ratio) sering kali tidak ideal, sehingga masih kurang efisien dan masih mengandung emisi meskipun di bawah ketentuan. Daya ditentukan oleh blower speed duty, besar kecilnya gas mengikuti tekanan udara (vakum) dari blower, dengan batasan minimum dan maksimum sesuai dengan pengaturan nozzle.
Teknologi dari Adaslabs, menerapkan metode pemetaan Power to AFR. dimana setiap pengaturan rasio dibuat 11 titik, dimulai dari 0% sampai 100%, dengan penambahan 10%, sehingga rentang interpolasinya akan lebih rapat.
Berbeda dengan yang sudah ada, Adaslabs menerapkan pada setiap titik pemetaan besar kecilnya blower duty dan tekanan keluaran gas, kecepatan blower dan tekanan gas akan dipertahankan sesuai dengan daya yang diminta.
Efeknya adalah rasio campuran (AFR) akan selalu mengikuti pemetaan daya ke AFR, membuatnya jauh lebih efisien dan emisi sepenuhnya terkendali.